MAKALAH
ETIKA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MAHASISWA
ETIKA DAN HUBUNGANNYA DENGAN MAHASISWA
Disusun Guna Melengkapi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Etika Pendidikan
Disusun Oleh :
Vita Setya Mardika 10102241001
PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG MASALAH
Mahasiswa yang pada dasarnya merupakan subjek atau
pelaku di dalam pergerakan pembaharuan atau subjek yang akan menjadi
generasi-generasi penerus bangsa dan membangun bangsa dan tanah air ke arah
yang lebih baik dituntut untuk memiliki etika. Etika bagi mahasiswa dapat
menjadi alat kontrol di dalam melakukan suatu tindakan. Etika dapat menjadi
gambaran bagi mahasiswa dalam mengambil suatu keputusan atau dalam melakukan
sesuatu yang baik atau yang buruk. Oleh karena itu, makna etika harus lebih
dipahami kembali dan diaplikasikan di dalam lingkungan mahasiswa yang relitanya
lebih banyak mahasiswa yang tidak sadar dan tidak mengetahui makna etika dan
peranan etika itu sendiri, sehingga bermunculanlah mahasiswa-mahasiswi yang
tidak memiliki akhlaqul karimah, seperti mahasiswa yang tidak memiliki sopan
dan santun kepada para dosen, mahasiswa yang lebih menyukai hidup dengan bebas,
mengonsumsi obat-obatan terlarang, pergaulan bebas antara mahasiswa dengan
mahasiswi, berdemonstrasi dengan tidak mengikuti peraturan yang berlaku bahkan
hal terkecil seperti menyontek disaat ujian dianggap hal biasa padahal
menyontek merupakan salah satu hal yang tidak mengindahkan makna dari etika.
Perlu Anda ketahui bahwa realita banyaknya bermunculan para koruptor di
Indonesia disebabkan oleh seseorang yang tidak memahami arti kata dari iman dan
etika. Banyak orang yang beranggapan dan meyakini para koruptor yang ada
sekarang adalah seorang yang dahulunya terbiasa melakukan tindakan menyontek di
saat ujian tanpa merasa bersalah, lebih tepatnya mencontek memiliki makna yang
sama dengan kecurangan. Jadi menyontek diibaratkan dengan korupsi mengambil hak
seseorang tanpa izin dan meraih sesuatu tanpa memikirkan apakah cara yang
digunakannya benar atau salah dan ini semua berhubungan dengan etika.
Apabila mahasiswa masih belum menyadari betapa
pentingnya etika di dalam pembentukan karakter-karakter seorang penerus bangsa
dan negara, akankah bangsa Indonesia untuk di masa yang akan datang di isi oleh
penerus-penerus bangsa yang berakhlaqul karimah atau beretika?. Akan diletakkan
dimanakah wajah Indonesia nanti apabila bangsa Indonesia dibangun oleh
jiwa-jiwa yang penuh dengan kecurangan atau dengan akhlaq-akhlaq tercela?.
B. PERUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka masalah-masalah
yang akan dikaji dalam karya tulis ilmiah ini dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian mahasiswa?
2.
Apakah kewajiban dan hak mahasiswa?
3.
Apakah pengertian etika dan peranan etika?
4.
Adakah hubungan etika dengan mahasiswa?
5.
Bagaimanakah realita aktivitas mahasiswa?
6.
Mengapa mahasiswa bersikap anarkis?
7.
Apakah fungsi etika bagi mahasiswa?
C. TUJUAN
PENULISAN
Berdasarkan perumusan masalah di atas, peranan etika
bagi mahasiswa diharapkan dapat mewujudkan dan menumbuhkan etika dan tingkah
laku yang positif. Namun secara umum karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk:
1.
Diharapkan mahasiswa mengetahui, memahami, dan dapat
mengamalkan nilai-nilai etika di kalangan atau di dalam aktivitas mahasiswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Etika
Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak
dan kewajiban moral (akhlaq); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlaq; nilai mengenai nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau
masyarakat. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989)
Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu atau bagaimana kita harus mengambil sikap
yang bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. (Suseno, 1987)
Etika sebenarnya lebih banyak bersangkutan dengan prinsip-prinsip dasar
pembenaran dalam hubungan tingkah laku manusia. (Kattsoff, 1986)
B. Pengertian
Peranan
Peranan berasal dari kata peran. Peran memiliki makna yaitu seperangkat
tingkat diharapkan yang dimiliki oleh yang berkedudukan di masyarakat.
Sedangkan peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilksanakan. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1989)
C. Peranan
Etika
Peranan etika bagi aktivitas mahasiswa yaitu menjadi landasan dalam
melakukan kegiatan yang tetap mengacu atau melihat nilai-nilai dan norma-norma,
sehingga segala perbuatan dan tingkah laku kita dapat diterima masyarakat.
D. Pengertian
Aktivitas
Aktivitas adalah keaktifan; kegiatan; kesibukan; kerja atau salah satu
kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam perusahaan. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1989)
E. Pengertian
Mahasiswa
Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 1989)
Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa
menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan
itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara
dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara
moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan “buah karya”
yang berguna bagi kehidupan lingkungan.
F. Macam-macam
Aktivitas Mahasiswa
Berbicara tentang aktivitas, mahasiswa memiliki banyak aktivitas selain
belajar sebagai tujuan utama menjadi mahasiswa. Mahasiswa sebagai subjek dapat
memilih apa yang terbaik untuk dirinya. Relitanya aktivitas mahasiswa ada yang
positif dan ada yang negatif, kembali kepada mahasiswa itu sendiri apakah ia
menginginkan jalan yang baik atau tidak. Aktivitas positif mahasiswa selain belajar
adalah mengikuti atau menyelami dunia organisasi di kampus, disiplin akan
waktu, dan mematuhi segala peraturan yang tidak bertentangan dengan norma-norma
yang ada. Sedangkan aktivitas negatif mahasiswa adalah bersikap anarkis dalam
berdemonstrasi, tidak mematuhi peraturan yang berlaku, berbuat keonaran antar
sesama mahasiswa atau mahasiswi, bergaul secara bebas tanpa mengindahkan
peraturan yang ada dan melakukan tindakan curang yaitu menyontek disaat ujian.
BAB III
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pernahkah
Anda mendengar dan melihat sebuah tragedi yang telah terjadi beberapa tahun
yang lalu seperti: tragedi Trisakti, tragedi 27 Juli, peristiwa Ambon,
peristiwa Aceh, tragedi Lampung, dan peristiwa Malari Banyuwangi. Apabila kita
mengingat kembali tragedi Semanggi I yang terjadi pada tanggal 11-13 November
1998 dan tanggal 24 September 1998 tanggal dimana terjadinya tragedi Semanggi
II. Tragedi ini menunjukkan kepada dua kejadiaan protes masyarakat terhadap
pelaksanaan dan agenda sidang istimewa yng mengkibatkan tewasnya warga sipil
sebanyak 17 warga sipil, kemudian kejadian kedua yaitu tragedi Semanggi II
menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan sebelas orang lainnya di seluruh
Jakarta serta menyebabkan 217 korban luk-luka. Pada saat itu, masyarakat dan
mahasiswa menolak sidang istimewa 1998 dan juga menentang dwi fungsi ABRI/TNI.
Sepanjang diadakannya sidang istimewa itu masyarakat berabung dengan mahasiswa
setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar
lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari
seluruh Indonesia dan dunia internasional. Hampir seluruh sekolah dan
universitas di Jakarta, tempat diadakannya sidang istimewa tersebut diliburkan
untuk mencegah mahasiswa karena di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki
aksi mahasiswa.
Para pelaku
utama dari peristiwa di atas sebagian besar adalah mahasiswa yang pada dasarnya
menginginkan keadilan dan memperjuangkan sebuah makna dari kata kebenaran.
A. Pengertian
Mahasiswa
Mahasiswa sebagai pelaku utama dan
agent of exchange dalam gerakan-gerakan pembaharuan memiliki makna yaitu
sekumpulan manusia intelektual, memandang segala sesuatu dengan pikiran jernih,
positif, kritis yang bertanggung jawab, dan dewasa. Secara moril mahasiswa akan
dituntut tangung jawab akademisnya dalam menghsilkan “buah karya” yang berguna
bagi kehidupan lingkungan.
Edward Shill mengkategorikan
mahasiswa sebagai lapisan intelektual yang memiliki tanggung jawab sosial yang
khas. Shill menyebutkan ada lima fungsi kaum intelektul, yakni mencipta dan
menyebar kebudayaan tinggi menyediakan bagan-bagan nasional dan antar bangsa,
membina keberdayan dan bersama mempengaruhi perubahan sosial dan memainkan
peran politik.
B. Kewajiban
dan Hak Mahasiswa
Berbicara tentang hak dan kewajiban,
seorang mahasiswa terlebih dahulu harus melaksanakan kewajibannya dan kemudian
mendapatkan haknya sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa sebagai kelompok
terpenting dalam sebuah masyarakat memiliki kewajiban yaitu menuntut ilmu,
menguasai ilmu dengan sungguh-sungguh agar menjadi seorang yang berguna yang
mengaplikasikan atau mengembangkan disiplin ilmunya bagi lingkungan tempat
dimana ia tinggal, mematuhi peraturan yang berlaku, sebuah perturan yang tidak
menyimpang dari ketetapan hukum-hukum Allah dan nilai-nilai, norma-norma yang
ada, selain itu mahasiswa juga harus memainkan peranan penting sebagai pencetus
perubahan dan revolusi. selain itu mahasiswa juga wajib melaksanakn Tridarma
Mahasiswa yaitu melakukan penelitian, pengabdian, dan pengajaran yang diawali
dengan proses belajar yang sungguh-sungguh. Berbicara tentang kewajiban
mahasiswa juga berhak mendapatkan hak yang diterimanya, yaitu mendapatkan
perlakuan yang sama dari pendidik tanpa memandang status sosial dari mahasiswa
tersebut, apakah mahasiswa tersebut berasal dari kalangan menengah atau dari
kalangan menengah ke bawah, mendapatkan ilmu, menerima dan dapat menggunakan
sarana dan prasarana yang ada, mengemukakan aspirasinya tetap dengan “sopan”,
dan mendapatkan pencerahan agama sebagai penyeimbang dalam menjalani kehidupan.
C. Pengertian
Etika dan Peranannya
Etika berasal dari bahasa Yunani
kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti yaitu tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak;
perasaan, sikap, cara berpikir. Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma-norma
moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah
lakunya. Etika tidak sama dengan etiket, “Etika” berarti “moral” dan “Etiket”
berarti “sopan santun”.
Etika berkaitan dengan nilai, norma,
dan moral. Di dalam Dictionary of Sosciology and Related Sciences dikemukakan
bahwa nilai adalah kemampuan yang dipercayai dan pada suatu benda untuk
memuaskan manusia. Jadi nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri.
Di dalam nilai itu sendiri
terkandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan-dambaan dan keharusan. Menurut
tinggi rendahnya, nilai-nilai dapat dikelompokkan dalam empat tingkatan yaitu:
1.
Nilai-nilai kenikmatan
Dalam tingkatan ini terdapat deretan
nilai-nilai yang mengenakkan dan tidak mengenakkan yang menyebabkan orang senang
atau menderita tidak enak.
2.
Nilai-nilai kehidupan
Dalam tingkatan ini terdapatlah
nilai-nilai yang penting bagi kehidupan misalnya kesehatan, kesegaran jasmani,
dan kesejahteraan umum.
3.
Nilai-nilai kejiwaan
Dalam tingkat ini terdapat
nilai-nilai kejiwaan yang sama sekali tidak tergantung dari keadaan jasmani
maupun lingkungan. Misalnya nilai keindahan, kebenaran maupun lingkungan.
4.
Nilai-nilai kerohanian
Dalam tingkat ini terdapatlah
modalitas nilai dari yang suci dan tidak suci. Misalnya nilai-nilai pribadi.
Ada empat macam nilai-nilai kerohanian, yaitu:
a.
Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (ratio, budi,
cipta) manusia.
b.
Nilai keindahan atau nilai estetis, yang bersumber
pada perasaan manusia.
c.
Nilai kebaikan atau nilai moral, yang bersumber pada
unsur kehendak manusia.
d.
Nilai religius, yang merupakan nilai kerohanian
tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber kepada kepercayaan atau keyakinan
manusia.
Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan
etika. Istilah moral mengandung integritas dan martabat pribadi manusia. Makna
moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang itu tercermin dari sikap dan
tingkah lakunya. Jadi norma sebagai penuntun sikap dan tingkah laku manusia.
Antara norma dan etika memiliki hubungan yang sangat erat yaitu etika sebagai
ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.
Etika
memiliki peranan atau fungsi diantaranya yaitu:
1.
Dengan etika seseorang atau kelompok dapat
menegemukakan penilaian tentang perilaku manusia
2.
Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi
seseorang atau kelompok dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya
sebagai mahasiswa
3.
Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi
kesulitan moral yang kita hadapi sekarang.
4.
Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi
mahasiswa dalam menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5.
Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun,
dan dengan etika kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
D. Kebebasan
dan Tangung Jawab
Sebenarnya
tidak ada manusia yang tidak tahu apa itu kebebasan, karena kebebasan merupakan
kenyataan yang akrab dengan kita semua. Dalam hidup setiap manusia kebebasan
adalah unsur hakiki. Kadang-kadang kebebasan dimengerti sebagai
kesewenang-wenangan. Kalau begitu, orang disebut bebas bila ia dapat berbuat
atau tidak berbuat sesuka hatinya.
Bebas
dimengerti sebagai terlepas dari segala kewajiban dan keterkaitan. Kebebasan
dilihat sebagai izin atau kesempatan untuk berbuat semaunya. Banyak mahasiswa
yang tidak beretika salah mengartikan kebebasan, mereka mengartikan kebebasan
dalam arti kesewenang-wenangan. Kata “bebas” disalahgunakan sebab “bebas” sesungguhnya
tidak berarti “lepas dari segala keterkaitan”. Jadi kebebasan yang sejati
adalah kebebasan yang mengandaikan keterikatan oleh norma-norma.
Batas-batas
kebebasan, diantaranya:
a.
Faktor-faktor dari dalam
Kebebasan pertama-tama dibatasi oleh
faktor-faktor dari dalam, baik fisik maupun psikis.
b.
Lingkungan
Kebebasan dibatasi juga oleh
lingkungan, baik alamiah maupun sosial. Contohnya orang yang berasal dari
lingkungan miskin tidak bebas masuk perguruan tinggi karena yang ingin masuk
perguruan tinggi harus memenuhi syarat yang tidak bisa dipenuhi oleh golongan
orang yang kurang mampu.
c.
Kebebasan orang lain
Kebebasan ini dibatasi apabila semua
gerak-gerik seseorang dibatasi oleh orang lain, dan ternyata mengakui kebebasan
orang lain secara konkret berarti menghormati hak-hak orang lain.
d.
Generasi-generasi mendatang
Kebebasan dibatasi oleh juga oleh masa depan umat
manusia atau oleh generasi-generasi sesudah kita. Contohnya kebebasan kita
dalam menguasai dan mengeksploitasi alam dibatasi sampai titik tertentu,
sehinga alam bisa menjadi dasar hidup bagi generasi-generasi mendatang.
Mahasiswa
yang ideal adalah mahasiswa yang dapat bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dilakukannya. Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan
tentang tingkah lakunya dan bukan saja ia bisa menjawab-kalau Ia mau-melainkan
juga ia harus menjawab. Tanggung jawab berarti bahwa orang tidak boleh
mengelak, bila diminta penjelasan tentang perbuatannya.
F. Anarkisme,
Mahasiswa, dan Etika
Anarkisme
berasal dari kata dasar anarki dengan imbuhan isme. Kata anarki merupakan kata
serapan dari bahasa Inggris anarchy atau anarchie (Belanda/Jerman/Perancis),
yang berakardari kata Yunani anarhos/anarchein.
Anarkisme
yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan
dengan kekuasaan adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan
terhadap kehidupan. Oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan.
Sedangkan
anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. Dalam arti lain
anarkis yaitu kegiatan yang bersifat menuju kekerasan, tidak mau mengalah dan
eakan kata musyawarahsudah tidak berlaku.
Tindakan
anarkis tidak sepenuhnya identik dengan mahasiswa, tetapi dalam realitanya
masih ada mahasiswa yang menganut anarkisme. Mahasiswa yang menganut paham anarkis disebut
juga mahasiswa prematur yang sudah tidak bisa memilih mana yang baik dan yang
buruk
Kini gelar
mahasiswa sebagai kaum intelektual perlahan mulai bergeser menjadi kaum
anarkis. Dalam masyarakat yang sehat, anarkisme tidak akan muncul, karena
masyarakat paham bagaimana menyelesaikan setiap persoalan secara baik,
rasional, dan harus sesuai dengan etika.
Ciri khas
gerakan mahasiswa adalah mengaktualisasikan nilai-nilai ideal mereka karena
ketidakpuasan terhadap lingkungan sekitarnya.
BAB IV
KESIMPULAN
Antara etika
dengan mahasiswa memiliki hubungan yang sangat erat, dapat kita nilai bahwa
etika sangat berperan penting terhadap diri mahasiswa maupun orang lain, dengan
memahami peranan etika mahasiswa dapat bertindak sewajarnya dalam melakukan
aktivitasnya sebagai mahasiswa misalnya di saat mahasiswa berdemonstrasi
menuntut keadilan etika menjadi sebuah alat kontrol yang dapat menahan
mahasiswa agar tidak bertindak anarkis. Dengan etika mahasiswa dapat
berperilaku sopan dan santun terhadap siapa pun dan apapun itu. Islam telah
mengajarkan kepada bahwa kita harus berperilaku sopan terhadap orang yang lebih
tua dari kita dan etika juga sudah di jelaskan di dalam Islam, etika di dalam
Islam sama dengan akhlaq, dan mahasiswa sebagai mahluk Allah SWT. yang telah
diberikan karunia berupa akal, akhlaq yang baik ditujukan bukan hanya kepada
manusia saja melainkan kepada semua mahluk baik mahluk hidup ataupun benda mati
Sebagai seorang mahasiswa yang
beretika, mahasiswa harus memahami betul arti dari kebebasan dan tanggung
jawab, karena banyak mahasiswa yang apabila sedang berdemonstrasi memaknai
kebebasan dengan kebebasan yang tidak bertangung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar